Semarang, Kota yang Bhinneka Tunggal Ika

Potret Mesjid Agung Jawa Tengah pada malam hari.

Potret Mesjid Agung Jawa Tengah pada malam hari.

“Kak, di Semarang ada apa aja?”

Pertanyaan itu, saya simpulkan, jadi pertanyaan yang paling sering muncul ketika saya dan beberapa rekan lain mengenalkan Universitas Diponegoro kepada anak-anak kelas 12 di kota kelahiran saya, Tasikmalaya.

Alih-alih bosan, saban muncul pertanyaan seperti itu, Continue reading

Bersatu Lawan Intoleransi

Gambar Ilustrasi: Toleransi umat beragama di Indonesia.

Gambar Ilustrasi: Toleransi umat beragama di Indonesia.

Pagi kemarin, setelah saya sekeluarga melaksanakan ibadah shalat Ied, menyambangi setiap rumah tetangga merupakan sebuah tradisi yang tak luput dari kegiatan kami di Hari Raya Idul Fitri. Ketika belasan rumah telah dikunjungi, pekerjaan yang selanjutnya kami sekeluarga lakukan adalah berkumpul di rumah almarhum kakek dan almarhumah nenek kami. Namun, saat hendak berangkat, saya tertegun ketika melihat sebuah keluarga non muslim mengunjungi keluarga muslim depan rumah saya. Tak lama kemudian, rumah saya pun ikut dikunjunginya. Setuju atau tidak, selalu ada perasaan lebih ketika seorang non muslim memberikan ucapan selamat hari raya pada saya.

“Indahnya toleransi,” ucapku dalam hati.

Continue reading

Menyikapi Mitos Sunda-Jawa

Resminya dua insan menjadi satu.

Resminya dua insan menjadi satu.

Dalam kehidupan bermasyarakat, masyarakat Indonesia tak bisa jauh dengan satu hal yang bernama mitos. Meski kebenarannya belum pasti, nyatanya mayoritas mitos yang ada kerap dipercayai masyarakat. Bahkan, menurut Dr. Redyanto Noor, M.Hum, mitos adalah salah satu pranata sosial paling ampuh untuk menuntun masyarakat dalam mengekspresikan diri dan kehendaknya.

Continue reading

Mempositifkan Dunia Persepakbolaan Indonesia

Suporter cilik Indonesia.

Bal-balan di Indonesia ki rak bakal maju-maju, dek. Rusuh wae,” ujar seorang pria sembari menuangkan air panas ke dalam sebuah gelas yang sudah berisi jahe.

Begitulah kata-kata yang terlontar dari seorang bakul nasi kucing di kawasan Tembalang, Kota Semarang, saat saya dan teman saya, Oka, sedang berbincang soal kericuhan suporter PSIS dan Persis Solo yang terjadi beberapa hari lalu. Rangkaian kata dan nada yang terlontar dari mulut pria setengah baya tersebut saya tangkap sebagai rasa pesimisnya terhadap dunia persepakbolaan Indonesia. Continue reading

Sepakbola Indonesia dan Keminderan Bangsa

Evan Dimas dan Shahrul Kurniawan menangis usai dikalahkan Australia.

Evan Dimas dan Shahrul Kurniawan menangis usai dikalahkan Australia.

Fungsi utama sebuah stadion sepak bola adalah untuk menghelat pertandingan sepak bola. Semua orang pasti tahu soal itu. Akan tetapi, bangunan yang bisa menampung puluhan hingga bahkan ratusan ribu orang tersebut tak hanya punya fungsi sekedar menggelar pertandingan. Kampanye politik, ujian saringan masuk perguruan tinggi, hingga konser musik pun bisa digelar di dalam stadion sepak bola. Tak terkecuali untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Continue reading

Menghargai Nasi

Nasi Aking

Masih tega menyia-nyiakan nasi?

Banyak sekali masalah yang sedang menimpa negeri kita tercinta, Indonesia, akhir-akhir ini. Mulai dari pertikaian dua instansi yang seharusnya saling bersinergi dalam memberantas korupsi, prahara kompetisi kasta tertinggi sepak bola, banjir di beberapa daerah, hingga ancaman krisis beras, melanda Ibu Pertiwi. Khusus yang terakhir disebut, bagi saya, adalah masalah yang selalu menarik untuk dibicarakan. Continue reading

Teman Korban: Mifta Pribadi yang Baik dan Ramah

Kepergian Anggraini Miftahul Rizki untuk selama-lamanya dalam kejadian di sungai Cikandang, Kabupaten Garut, Senin sore (14/4/2014), menyisakan kesedihan mendalam bagi teman-teman dekatnya. Mifta, panggilan akrab korban, dikenal sebagai mahasiswa yang ramah di mata mereka.

Hal itu dikemukakan oleh beberapa temannya. Salah satu teman dekatnya, Shafira Amalia mengatakan bahwa Mifta merupakan pribadi yang baik dan ramah pada semua orang. “Aku kenal mifta itu sebagai pribadi yang baik dan ramah. Ia juga murah senyum,” kenang Shafira. Continue reading

Superman in Disguise?

The Bay Bali

The Bay Bali

Matahari mulai menduduki kepala Lana. Gemuruh ombak dan suara angin bak lagu alam yang mencoba menenangkannya. Tenang rasanya hati jika mendengar suara tersebut. Indahnya panorama The Bay Bali juga tak kalah, itu mengajak kita melupakan sejenak kesibukan yang mendera.

Perkenalkan, namanya lengkapnya Senja Lana. Pria berumur 27 tahun itu berprofesi sebagai wartawan untuk salah satu  media massa nasional di Indonesia.

Singkat cerita, hampir satu minggu di pertengahan bulan Desember 2013 itu, Lana dan dua rekannya, Ari dan Ellen, sibuk menginformasikan jalannya acara pertemuan negara-negara anggota G-20 di Nusa Dua, Bali. Peliputan itu merupakan pengalaman pertamanya pergi jauh ke luar Pulau Jawa untuk meliput suatu acara. Continue reading